Rabu, 14 Maret 2012

Puisi Nemu

Nggak sengaja waktu aku buka-buka catetan aku jaman SMA, aku nemunin puisi yang aku lupa pernah dapet dari mana dan siapa pengarangnya. Mohon maaf yah yang ngerasa ini puisi ciptaannya aku nggak maksud plagiat atau apapun. Tapi aku nggak sengaja menu di catetan aku waktu SMA. Dan aku suka puisinya.

Aku ingin angin menerbangkanku
aku ingin angin membawaku ke tempatmu
melewati dedaunan, pucuk-pucuk cemara
ataupun menyeberangi samudera..
Aku ingin datang menemani kesendirianmu 
agar kamu tahu aku akan selalu ada untukmu..
Aku ingin menjadi bintang 
yang menemanimu kala kesepia..
Aku ingin menjadi mentari
yang mengahangatkanmu setiap pagi..
Aku ingin menjadi bumi
yang menjadi tempatmu berpijak setiap hari..
Aku ingin menjadi kupu-kupu
yang bisa terbang mengukuti setiap gerak langkahmu..
Aku hanya ingin kamu tahu
aku bisa jadi apa saja yang kamu mau.

 

1 komentar:

  1. Terima kasih sudah di posting puisi nya.
    Puisi saya buat ketika bulan ramadhan, ketika hujan belum turun dan tidak ada pelangi dibawah awan. Puisi ini menggambarkan seseorang yang sedang jatuh, jatuh dari tangga, dan diberi judul
    Fir'aun Yang Kuasa pun Jatuh.

    Eh? Ups salah, maaf salah, ini bukan puisi saya, ini puisi orang lain. Maaf maaf.....

    Tapi, ini ada puisi juga atau lirik tepatnya, untuk kamu... :malu: :hammer:



    Apakah ini, namanya, bila ku merasa;
    Dilanda bermilyar rasa, saling meronta;
    Serasa hujan, airi, kemarau yang panjang;
    Maka hidup baru kini, di lembah yang lengang;

    Sehebat apa pun, di rundung begini;
    Lenyaplah diri ku;
    Mampuslah benak ku;

    Hebatlah engkau ini, menjinakan aku;
    Ada pada sgala arah, ku seru nama mu;
    Apakah sebab diri mu, indah begitu;
    Menempatkan aku pada rindu melulu;

    Bagaimana pun, engkau kepadaku;
    Tak perlu ku tau, urusan dirimu;

    Bagaimana pun, aku kepada mu;
    Pastilah, kau tau, urusan diri ku;

    Bagaimana pun, engkau kepadaku;
    Tak perlu ku tau, urusan dirimu;

    Bagaimana pun, engkau kepadaku;
    Tak perlu ku tunggu, urusan dirimu;

    -Pidi Baiq

    BalasHapus