Selasa, 10 Januari 2012

Anugerah Terindah

Kekonyolan-kekonyolan yang selalu dia lakukan masih terekam jelas di ingatanku. Kebiasaannya yang "semau gue", bahasa-bahasanya yang "nyeleneh", dan semua hal yang menjadi ciri khasnya selalu aku ingat. Walaupun sering kelakuannya bikin aku ilfil, tapi nggak jarang juga dia bikin aku bangga kenal sama dia. Di balik kelakuannya yang sableng ternyata tersimpan kepekaan sosial yang tinggi. Dia sangat peduli sama teman-teman yang lagi susah dan butuh bantuan. Selama dia bisa bantu, dia pasti bakal lakuin apa aja buat bisa bantu.
Aku inget banget pertama kali aku liat dia. Waktu itu aku lagi bareng temen aku di sekitar area parkir kampus. Mukanya sengaaaaaaakk banget. Tampak nggak bersahabat sama sekali. Aku akui dari awal aku liat dia, dia emang punya tampang yang cukup kece. Tapi sengaknya itu lhoooo, nggak BANGET.
Ini penilaian aku waktu pertama kali aku ketemu dia :
1. Ini orang pasti nyebelin, soalnya mukanya aja udah sengak banget.
2. Dia pasti sok-sok cool depan cewek, biar cewek-cewek pada penasaran.
3. Aku nggak mungkin bisa deket sama orang kayak dia. Lagian nggak ngarep juga bisa kenal dan deket.
4. Kalo punya pacar pasti harus cantik, seksi, dan kece. Nggak kaya aku dekil, kucel, jerawatan, dan baju seadanya.
5. Pasti dia nggak akan mau temenan sama aku.
6. Dia kalo temenan pasti pilih-pilih.
Tapi semua penilaian aku tentang dia di atas mulai satu per satu berubah semenjak aku kenal dia. Dia nggak senyebelin yang aku kira, amat sangat baik malah. Semua hal yang aku sangakain tentang dia ternyata salah besar. Memang sih orang-orang yang nggak kenal dia, pasti bakal beranggapan kalau dia jutek dan sok cool. Tapi Kenyataan yang aku temui ternyata jauuuuuuuuhh dari bayangan aku selama ini. Dia adalah orang paling sableng dan konyol yang pernah aku kenal. Nggak pernah aku liat dia pilih-pilih teman. Sangat peduli terhadap sesama malah.
Aku mulai suka cara dia mempeelakukan semua orang yang dia kenal seperti teman, sahabat, dan saudara. Semakin aku kenal dia, aku semakin nyaman. Muncul perasaan yang aku sendiri nggak bisa jelasin perasaan apa itu. Aku nggak nyangka sama sekali kalo pada akhirnya dia bakal jadi orang yang paling deket sama aku sekarang. Orang yang secara nggak langsung selalu bisa bikin aku semangat. Orang yang bisa ngerubah perasaan aku.
Dia mulai menggoreskan warna-warna baru di kanvasku. Dia mulai menjadi coretan-coretan kecil di kertas putihku. Dia bantu aku buat menutup pintu masa lalu dan mulai ngebuka pintu masa depan. Dia adalah teman, sahabat, saudara, dan kakak. Dia adalah ANUGERAH TERINDAH.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar