Kamis, 19 Januari 2012

Don't Make Me Wait For Love - Kenny G.

Sitting here just staring at your picture
Waiting for your call
So unclear, I'm hanging on a notion
We could have it all

Time and time again you tell me to be patient
But we can't let love slip away

Baby, don't make me wait for love this time, oh
Ooh, oh, darlin' a love like this is hard to find
Don't make me wait for love

Hmm, I close the blinds and try to hide the darkness
Fall asleep alone
Give me a sign, a man ain't supposed to face life
Standing on his own

When you're near me I can't help but see forever
Come and rescue me tonight

Baby, don't make me wait for love this time, oh
Oh, oh, darlin' a love like this is hard to find
Can't you see I need your love, I need you

Baby, don't make me wait for love this time, yeah
Oh, oh, darlin' a love like this is hard to find
Don't make me wait for love

Oh, oh, oh, baby, don't make me wait for love this time, oh
Oh, oh, darlin' a love like this is hard to find
Can't you see I need your love, I need you

Baby, don't make me wait for love this time
Oh, oh, darlin' a love like this is hard to find, ooh, baby
Baby, dont make me wait for love this time, I need you, baby
I love you, I need you, I want you, baby

Rabu, 18 Januari 2012

On The Night Like This

Januari 2012

Pagi ini udara di kota Bandung cukup dingin bikin males ngapa-ngapain. Ana yang emang nggak ada kuliah hari ini, masih membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Di temani laptop kesayanganya, ia mulai membuka jejaring sosial dan beberapa game online favoritnya di internet. Saking asyiknya bermain game, nggak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang.
Ia mulai membereskan kamar tidurnya. Cuaca hari ini bikin Ana nggak mau beranjak dari tempat tidurnya yang nyaman. Baru saja ia hendak beranjak pergi ke dapur untuk mencari makanan, tiba-tiba handphone-nya berbunyi. Menandakan ada sebuah chat bbm masuk. Ia buru-buru mengambil handphone-nya dan membuka pesan di chat bbm-nya. Ternyata Yoga yang mengirimkan chat  di bbm-nya.

hei
udah bangun?


Begitulah isi pesan yang dikirim Yoga kepada Ana. Nggak lama kemudian Ana mulai mengetikkan pesan balasan untuk Yoga. 

udah dong, kenapa?

Chat send. Setelah Ana membalas chat Yoga, Ia menaruh handphone-nya di meja dan beranjak pergi ke dapur. Nggak lama Hp-nya kembali bergetar. Pesan balasan dari Yoga satu per satu masuk ke HP-nya. Ana segera membuka dan membaca pesannya. 
untuk seterusnya Ana dan Yoga larut dengan handphone-nya masing-masing. Kata demi kata dan kalimat demi kalimat mulai terangkai dalam layar HP masing-masing untuk kemudian mereka kirim. Ngaak terasa waktu sangat cepat berlalu. Sudah hampir 2 jam lewat Ana dan Yoga asyik bbm-an.
Untuk kesekian kalinya HP Ana bergetar tanda bbm masuk. ana mengklik layanyan Blackberry Messenger di handphone touchscreen-nya. membuka chat atas nama Yoga.

Lg apa kamu..
ujan g dsana?

Ana segera mengetik balasan.

baru beres makan hehe
ga disini mah belum ujan
dirumah kamu ujan emang?

Pesan di kirim. Nggak lama HP Ana kembali bergetar beberapa kali.

enak yah makan, bagilah hehe
ga cerah disini

Pesan balasan dari Yoga kembali Ana terima. Ana mulai sibuk mengetik beberapa kalimat singkat dan mengirimkannya.
mau? sini atuh sini

Karena Ana tahu pasti meskipun ia menawarkan Yoga untuk datang kerumahnya, dia pasti menolaknya dengan alasan jauh. Tapi entah apa yang sedang terjadi pada anak itu, tiba-tiba jawaban yang nggak terduga. Pesan balasan dari Yoga yang masuk kemudian Ana langsung Ana baca.

yaudah aku kerumah yah hehehe

Kalimat yang singkat tapi bisa bikin Ana terhenyak saking kagetnya. Dia nggak nyangka banget kalo Yoga bakal ngomong seperti itu . Ana masih nggak percaya sama apa yang dia baca di layar handphone-nya. Hah? Yoga mau kerumah aku?  pikir Ana dalam hati. Setelah ia puas terbengong-bengong dengan pesan yang ia terima, ia segera membalasnya.
Dan entah apa lagi yang terjadi,  beberapa saat kemudia Yoga sudah ada di depan rumah Ana. Ana membukakan pintu untuk Yoga dan menyuruhnya masuk. Saat itu Ana bingung nggak tahu apa yang harus dia lakukan, karena ini adalah kali pertama Yoga datang kerumahnya sendirian. Tanpa ada alasan apa-apa Yoga saat ini berada di rumah Ana.  Orang yang Ana suka berada dekat dengannya tanpa ada siapa-siapa lagi disekitar mereka. Ini sama sekali nggak pernah Ana bayangkan sebelumnya, duduk berdua dengan Yoga dengan hanya di temani laptop kesayangan Ana.
Sejak Yoga datang Ana memang sudah mendengarkan dam me-repeat lagu Best Thing dari Mocca. Namun setelah agak lama Yoga baru menydari kalau lagu itu Ana repeat. Saat Yoga sadar lagu yang ia dengarkan nggak habis-habis, ia bertanya pada Ana.
"Ini lagu kamu repeat, ya?"
Dengan santai Ana malah balik bertanya pada Yoga. " Baru sadar kamu?"
"Aslinya, pantesan kok, lagunya nggak beres-beres dari tadi."
"Yaudah pindah aja lagunya."
Tanpa pikir panjang Yoga langsung mengklik ikon Itunes, mematikan repeat dan mengklik lagu lain di laptop Ana. Lagu On the nigth Like This-nya Mocca mengalun mengalahkan suara jangkrik di malam itu. Seolah mewakili isi hati mereka berdua.

... On the night like this
There’s so many things I want to tell you
On the night like this
There’s so many things I want to show you

Cause when you’re around
I feel safe and warm
When you’re around
I can fall in love every day

In the case like this
There are a thousand good reasons
I want you to stay ...


Kemudian hening. Seketika itu Ana langsung mati gaya. Ia nggak tau harus bersikap seperti apa. Lagu itu dibiarkan mengalun seolah Yoga ingin Ana tahu apa yang sedang ia rasakan dimalam itu.
Waktu berlalu begitu cepat, nggak kerasa sudah hampir dua jam Yoga berada di rumah Ana. Yog pamit pulang karena dia punya janji dengan temannya. Tapi sebelum Yoga pulang, ia memberikan sesuatu pada Ana. Sebuah tas berwarna biru muda dengan secarik kertas cokelat dengan amplop berwarna senada.
"Ini, Na, buat kamu." ucap Yoga sambil memberikan tas itu pada Ana.
"Eh, ini apa, Ga?"
"Udah ambl, ini kado ulang taun buat kamu, aku lupa mau ngasihin dari pas kamu ulang tahun," jelas Yoga.
"Aduh, makasih yah," Ana nggak tahu apa yang harus dia lakukan. Dia hanya bisa berterimakasih pada Yoga.
Setelah Yoga mengeluarkan motornya, ia langsung pamit dan pulang. Ana melihat Yoga yang semakin menjauh dan hilang dari pandangannya.
Ana nggak tahu apa ia harus merasa senang atau sedih dengan apa yang telah terjadi beberapa jam yang lalu. Di satu sisi ia sangat bersyukur dengan apa yang telah terjadi karana Tuhan telah mengizinkan dirinya untuk merasa sangat dekat denga Yoga. Tapi di sisi lain ia merasa bersalah karena masih ada Abi di hidupnya.
Abi, cowok yang selama ini mewarnai hari-harinya. Cowok yang nggak bisa ia lupakan hanya dengan menutup mata.  Cowok yang sampai saat ini masih menjadi orang paling dekat dengannya. Ana nggak bisa memutuskan hubungannya begitu saja dengan Abi.  Bukan cuma karena masa lalu Ana dan Abi saja yang mengikat ia untuk tetap bersamanya, tapi juga karena perasaannya pada Abi yang nggak bisa ia buang begitu saja sekalipun Ana mulai merasakan perasaan lain pada orang lain.
Pikiran Ana melayang entah kemana. Matanya nggak kunjung bisa terpejam. Ia putuskan untuk membuka laptopnya kembali dan membuka Blogspot untuk menuliskan isi hatinya malam ini. Nggak terasa waktu semakin larut mata Ana mulai mengantuk dan nggak lama ia terlelap tidur. 

Selasa, 10 Januari 2012

Anugerah Terindah

Kekonyolan-kekonyolan yang selalu dia lakukan masih terekam jelas di ingatanku. Kebiasaannya yang "semau gue", bahasa-bahasanya yang "nyeleneh", dan semua hal yang menjadi ciri khasnya selalu aku ingat. Walaupun sering kelakuannya bikin aku ilfil, tapi nggak jarang juga dia bikin aku bangga kenal sama dia. Di balik kelakuannya yang sableng ternyata tersimpan kepekaan sosial yang tinggi. Dia sangat peduli sama teman-teman yang lagi susah dan butuh bantuan. Selama dia bisa bantu, dia pasti bakal lakuin apa aja buat bisa bantu.
Aku inget banget pertama kali aku liat dia. Waktu itu aku lagi bareng temen aku di sekitar area parkir kampus. Mukanya sengaaaaaaakk banget. Tampak nggak bersahabat sama sekali. Aku akui dari awal aku liat dia, dia emang punya tampang yang cukup kece. Tapi sengaknya itu lhoooo, nggak BANGET.
Ini penilaian aku waktu pertama kali aku ketemu dia :
1. Ini orang pasti nyebelin, soalnya mukanya aja udah sengak banget.
2. Dia pasti sok-sok cool depan cewek, biar cewek-cewek pada penasaran.
3. Aku nggak mungkin bisa deket sama orang kayak dia. Lagian nggak ngarep juga bisa kenal dan deket.
4. Kalo punya pacar pasti harus cantik, seksi, dan kece. Nggak kaya aku dekil, kucel, jerawatan, dan baju seadanya.
5. Pasti dia nggak akan mau temenan sama aku.
6. Dia kalo temenan pasti pilih-pilih.
Tapi semua penilaian aku tentang dia di atas mulai satu per satu berubah semenjak aku kenal dia. Dia nggak senyebelin yang aku kira, amat sangat baik malah. Semua hal yang aku sangakain tentang dia ternyata salah besar. Memang sih orang-orang yang nggak kenal dia, pasti bakal beranggapan kalau dia jutek dan sok cool. Tapi Kenyataan yang aku temui ternyata jauuuuuuuuhh dari bayangan aku selama ini. Dia adalah orang paling sableng dan konyol yang pernah aku kenal. Nggak pernah aku liat dia pilih-pilih teman. Sangat peduli terhadap sesama malah.
Aku mulai suka cara dia mempeelakukan semua orang yang dia kenal seperti teman, sahabat, dan saudara. Semakin aku kenal dia, aku semakin nyaman. Muncul perasaan yang aku sendiri nggak bisa jelasin perasaan apa itu. Aku nggak nyangka sama sekali kalo pada akhirnya dia bakal jadi orang yang paling deket sama aku sekarang. Orang yang secara nggak langsung selalu bisa bikin aku semangat. Orang yang bisa ngerubah perasaan aku.
Dia mulai menggoreskan warna-warna baru di kanvasku. Dia mulai menjadi coretan-coretan kecil di kertas putihku. Dia bantu aku buat menutup pintu masa lalu dan mulai ngebuka pintu masa depan. Dia adalah teman, sahabat, saudara, dan kakak. Dia adalah ANUGERAH TERINDAH.