Jumat, 24 Juni 2011

Patah Hati = Sakit Gigi

Foto: Google.com

Pernah ngerasain patah hati atau sakit gigi? Semua orang pasti pernah mengalami kedua hal itu. Apalagi waktu kita kecil masih doyan banget makan permen sama cokelat, nggak jarang kita ngerasain yang namanya sakit gigi. Dan setelah beranjak dewasa kita mulai kenal sama yang namanya "cinta" pasti bakal kenal juga sama yang namanya patah hati. Terus sebelah mana samanya patah hati dan sakit gigi? Emang beda sih rasanya, tapi ini bukan masalah rasa. Ini soal dampak yang ditimbulkan akibat keduanya. Pasti orang yang lagi patah hati nggak mood buat makan, pinginya menyendiri, nangis, tau-tau badan udah kurus aja. Begitu pun sama orang yang lagi sakit gigi. Makan susah, dengerin orang ribut-ribut malah tambah sakit, pinginnya nangis teriak-terian melampiaskan rasa sakit.
Patah hati dan sakit gigi bikin aktivitas kita terganggu. produktivitas menurun, emosi semakin memuncak. Biasanya yang sedang mengalami salah satu hal diatas bakal sangat sensitif. Pasalnya mereka harus menahan rasa sakit, jadi sensitifitas pada dirinya akan semakin tinggi. Tapi ada beberapa sumber mengatakan lebih baik sakit gigi ketimbang patah hati. Karena patah hati bisa lebih terasa menyakitkan ketimbang sakit gigi. Buat orang yang sedang sakit gigi mungkin pernyataan itu salah besar karena biar bagaimana pun sakit gigi adalah hal yang paling menyiksa.
Kalo kedua hal ini diperdebatkan pun nggak akan ada ujungnya karena patah hati dan sakit gigi memang sama-sama menyiksa. Semua orang pasti nggak ada yang mau mengalaminya. Tapi patah hati atau pun sakit gigi kalo ditangani dengan benar oleh ahlinya pasti bisa sembuh. Hanya prosesnya yang pasti sangat sulit. Tapi apapun yang terjadi kita harus tetap semangat!!!...

Sabtu, 11 Juni 2011

Ini Tentang Perasaan

Bagaimana jadinya kalo kamu jatuh cinta sama gebetan sahabat kamu sendiri dan kamu malah lebih dekat sama dia? Pastinya kamu bakal merasa jadi orang yang paling jahat sedunia. Tapi ini bukan masalah jahat atau nggak, ini tentang perasaaan. Kita nggak pernah tau kapan kita jatuh cinta dan sama siapa kita akan jatuh cinta. Apalagi kalo "Tersangka" juga ngasih tanda-tanda yang bikin kita berpikir dia punya perasaan yang sama dengan kita. Rasanya serba salah, mau menanggapi pasti nggak enak sama sang sahabat. Tapi kalo nggak ditanggapi, sekali lagi, ini tentang perasaan. Nggak ada yang bisa bohong kalo udah ngomongin soal yang satu ini. Mungkin kita bakal ngerasa bersalah banget sama sahabat kita karena secara nggak langsung udah ngejauhin sahabat kita sama gebetannya, walaupun sebenarnya si "tersangka" sendiri yang mendekatkan dirinya sama kita bukan sama sahabat kita yang lebih dulu ngegebet dia.
Tapi sekali lagi ini tentang perasaan. Apapun yang terjadi kita harus tetap jalani hidup. Usahakan jangan pernah merubah apapun. Tetaplah jadi diri kita sendiri segalanya biarlah Tuhan yang menentukan yang terpenting disini adalah kerja keras dan proses bukan hasilnya. Jadi tetap SEMANGAT!!!